-->

Thursday, April 5, 2018

BERNIAT MENGISI LIBURAN YANG MENGHASILKAN BERBAGAI PENGALAMAN



Assalamu’alaikum Sobat Micro, di edisi ini kita akan membicarakan mengenai Dwi Indah Artavelina. Siapakah dia? Dia adalah Duta Public Speaking Universitas Negeri Surabaya 2018, seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi yang saat ini mengambil program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran angkatan 2017 yang sudah bisa mengemban amanah sebagai seorang Duta Public Speaking 2018 Unesa. Bagaimana proses perjalanan dari Dwi Indah sendiri hingga  bisa menjadi seorang Duta Public Speaking, jika penasaran, lanjutkan baca artikel ini ya.

Sekitar satu bulan yang lalu, tepatnya tanggal 3 Maret 2018 telah diadakan Grand Final Pemilihan Duta Public Speaking 2018 Unesa. Dan hasil dari pemilihan telah ditentukan Dwi Indah Artavelina sebagai Duta Public Speaking 2018 Unesa. Awalnya memang Indah sendiri sudah mengikuti berbagai pelatihan public speaking termasuk komunitas public speaking Unesa yang sudah berdiri sejak tahun 2016, jadi Dwi Indah sendiri adalah generasi kedua dari komunitas public speaking Unesa. Pemilihan Duta Public Speaking Unesa sendiri diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Public Speaking Unesa untuk kali pertama.
Berbicara tentang Indah, tujuan dan motivasinya sendiri adalah semata- mata hanya untuk mencari pengalaman baru dan tak ada niat untuk menjadi pemenang dalam pemilihan duta tersebut, bahkan awalnya sang Duta pesimis untuk mengikuti kompetisi yang pertama kali diikutinya itu. Dengan saingan yang menurutnya berat, seperti kakak- kakak tingkat yang sudah lebih berpengalaman dibidang tersebut membuatnya tidak berharap untuk menjadi seorang pemenang. Selain ingin mencari pengalaman baru, hal- hal yang mendorong Indah untuk mengikuti kompetisi tersebut yaitu ingin memperdalam ilmu public speakingnya lebih dari yang sudah ia dapatkan dari komunitas. Karena, dari kompetisi tersebut peserta yang lolos akan melalui proses lanjutan seperti karantina, dimana dalam masa karantina yang berjalan selama kurang lebih dua bulan tersebut peserta dilatih dan dibekali ilmu pengembangan diri yang berkaitan dengan public speaking yang menjadi nilai tambah tersendiri untuk Indah


Awalnya Indah berfikir bahwa kegiatan ini untuk mengisi liburannya yang saat itu adalah masa liburan semester ganjil. Dimana pendaftaran kompetisi dibuka pada bulan Desember, disitu Indah merasa mengapa sebulan kedepan tersebut tidak dimanfaatkan saja untuk kegiatan tersebut. Dengan waktu yang kurang lebih satu bulan dapat digunakan untuk persiapan kompetisi yang pasti bisa lebih maksimal. Setiap sebelum hari pembekalan, Indah selalu mempersiapkan diri untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada saat pembekalan, jadi Indah mempunyai gambaran, materi seperti apa yang akan ia dapatkan saat karantina.
 Ditengah persiapan yang sudah mendekati hari H kompetisi, Indah sempat merasa down, pesimis bahkan berfikir untuk tidak berangkat pada acara Grand Final, karena banyaknya kriteria yang diajukan salah satunya adalah melalui jumlah vote atau like yang masuk pada sosial media. Dan kenyataannya, jumlah vote atau like yang masuk untuk Indah sendiri jauh lebih sedikit daripada saingannya yang memang sudah lebih dulu terjun dibidang public speaking, yang tidak menutup kemungkinan relasinya lebih banyak dari Indah. Bahkan dari beberapa saingan yang ada, salah satu dari mereka adalah seorang Duta Anti penyakit HIV/ Aids. Dan itu membuatnya berfikir bahwa dia akan kalah. “Jadi tantangan yang paling berat itu sebenarnya dari diriku sendiri, tidak memiliki rasa optimisme yang cukup besar, terutama menjelang final”. Jelasnya saat ditanya mengenai tantangan khusus.
Sang duta menjelaskan perihal tentang kendala dari persiapan sendiri adalah dari kostum yang akan dipakai dalam acara Grand Final. Indah menjelaskan bahwa waktunya sebagian besar tersita untuk mencari atribut dan segala macam yang akan digunakan daripada mempersiapkan materi untuk kompetisi. Hal tersebut yang menjadi kendala tersendiri untuk Indah, yang membuatnya mempersiapkan materi dadakan menjelang Grand Final. Walaupun persiapan untuk materi sudah dipersiapkan dengan mencari sumber melalui internet, namun sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mencari kostum yang kebanyakan ditentukan warnanya seperti jilbab, baju batik, dan make up pun sempat menjadi kendala, karena sang duta yang terkesan tomboy memang sedikit sensitive dengan make up dan itu menjadi kendala karena sang duta tidak pandai bermake up.

Pasca pemilihan Duta public speaking membawa perubahan bagi Indah sendiri. Saat ini secara otomatis aktifitas sang duta menjadi lebih padat, dan kesibukanpun mengikutinya, mulai dari acara roadshow yang dilaksanakan di sekolah- sekolah. Berhubung duta public speaking ini adalah tingkat regional, acara roadshow dilaksanakan di beberapa kota. Selain itu ada pula roadshow di radio dinas pendidikan Jawa Timur. Acara lain yang menjadi kegiatan pokok untuk duta sendiri yaitu pembekalan kepribadian, dimana harapan setelah kegiatan ini, peserta yang terpilih dapat menjadi duta yang menjadi pribadi sebagaimana yang diharapkan, mulai dari tata berbicara hingga kualitas sehari-harinya. Beberapa kegiatan rutinan lainnya seperti menjadi pemateri, pelatihan trainer, motivator, serta pemberian sertifikasi atau gelar yang termasuk serangkaian kegiatan setelah pemilihan duta public speaking.

Untuk manajemen waktu, dari pihak public speaking sendiri memahami bahwa yang terpilih masih berstatus mahasiswa dan jangan sampai mengesampingkan kuliah untuk public speaking dan memang acara yang diadakanpun dapat disesuaikan dengan jadwal kuliah sang duta. Jadi Indah tidak merasa bahwa kegiatan ini mengganggu kegiatan pokonya yaitu kuliah. Pada sesi  penutup wawancara sendiri, narasumber mengutarakan harapannya yang sangat memotivasi bagi teman- teman terutama selingkup Jurusan Pendidikan Ekonomi. dwi Indah mengatakan, “berproseslah selagi ada kesempatan. Maksimalkan kepercayaan selagi ada yang diamanahkan. Bukan tentang sehebat apa potensi kita, tapi bagaimana bisa belajar bersama membangun komitmen diri yang pernah ditata. Optimis itu perlu, tapi jangan lupakan prosesmu. Kita semua bisa karena mereka. Maka, kita hadir untuk mereka.”
Sekali lagi selamat untuk Dwi Indah Artavelina atas terpilihnya sebagai Duta Public Speaking 2018 Unesa. Laksanakan tugasmu, tunaikan amanahmu, teruskan perjuanganmu dan nikmati prosesmu. Tetap semangat.
HIMAJPE-UNESA

HIMA JPE merupakan sebuah organisasi mahasiswa selingkup jurusan yang menaungi aspirasi, minat dan bakat mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi universitas negeri surabaya.

0 comments:

Post a Comment

Contact

Send Us A Email

Address

Contact Info

Sekretariat HIMA JPE FE Unesa Gedung G11, Universitas Negeri Surabaya. Surabaya - Jawa Timur | Indonesia.

Address:

Jl. Ketintang, Surabaya

Phone:

+6281335684810 (Haidar)

Email:

himajpeunesa@gmail.com