BERNIAT MENGISI LIBURAN YANG MENGHASILKAN BERBAGAI PENGALAMAN
Assalamu’alaikum Sobat Micro, di edisi ini kita akan membicarakan mengenai Dwi Indah Artavelina. Siapakah dia? Dia adalah Duta Public Speaking Universitas Negeri Surabaya 2018, seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi yang saat ini mengambil program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran angkatan 2017 yang sudah bisa mengemban amanah sebagai seorang Duta Public Speaking 2018 Unesa. Bagaimana proses perjalanan dari Dwi Indah sendiri hingga bisa menjadi seorang Duta Public Speaking, jika penasaran, lanjutkan baca artikel ini ya.
Sekitar
satu bulan yang lalu, tepatnya tanggal 3 Maret 2018 telah diadakan Grand Final
Pemilihan Duta Public Speaking 2018 Unesa. Dan hasil dari pemilihan telah
ditentukan Dwi Indah Artavelina sebagai Duta Public Speaking 2018 Unesa.
Awalnya memang Indah sendiri sudah mengikuti berbagai pelatihan public speaking
termasuk komunitas public speaking Unesa yang sudah berdiri sejak tahun 2016,
jadi Dwi Indah sendiri adalah generasi kedua dari komunitas public speaking
Unesa. Pemilihan Duta Public Speaking Unesa sendiri diselenggarakan dalam
rangka Dies Natalis Public Speaking Unesa untuk kali pertama.
Berbicara
tentang Indah, tujuan dan motivasinya sendiri adalah semata- mata hanya untuk
mencari pengalaman baru dan tak ada niat untuk menjadi pemenang dalam pemilihan
duta tersebut, bahkan awalnya sang Duta pesimis untuk mengikuti kompetisi yang
pertama kali diikutinya itu. Dengan saingan yang menurutnya berat, seperti
kakak- kakak tingkat yang sudah lebih berpengalaman dibidang tersebut membuatnya
tidak berharap untuk menjadi seorang pemenang. Selain ingin mencari pengalaman
baru, hal- hal yang mendorong Indah untuk mengikuti kompetisi tersebut yaitu
ingin memperdalam ilmu public speakingnya lebih dari yang sudah ia dapatkan
dari komunitas. Karena, dari kompetisi tersebut peserta yang lolos akan melalui
proses lanjutan seperti karantina, dimana dalam masa karantina yang berjalan
selama kurang lebih dua bulan tersebut peserta dilatih dan dibekali ilmu
pengembangan diri yang berkaitan dengan public speaking yang menjadi nilai
tambah tersendiri untuk Indah
Awalnya
Indah berfikir bahwa kegiatan ini untuk mengisi liburannya yang saat itu adalah
masa liburan semester ganjil. Dimana pendaftaran kompetisi dibuka pada bulan
Desember, disitu Indah merasa mengapa sebulan kedepan tersebut tidak
dimanfaatkan saja untuk kegiatan tersebut. Dengan waktu yang kurang lebih satu
bulan dapat digunakan untuk persiapan kompetisi yang pasti bisa lebih maksimal.
Setiap sebelum hari pembekalan, Indah selalu mempersiapkan diri untuk
mempelajari materi yang akan dibahas pada saat pembekalan, jadi Indah mempunyai
gambaran, materi seperti apa yang akan ia dapatkan saat karantina.
Ditengah persiapan yang sudah mendekati hari H
kompetisi, Indah sempat merasa down, pesimis bahkan berfikir untuk tidak
berangkat pada acara Grand Final, karena banyaknya kriteria yang diajukan salah
satunya adalah melalui jumlah vote atau like yang masuk pada sosial media. Dan
kenyataannya, jumlah vote atau like yang masuk untuk Indah sendiri jauh lebih
sedikit daripada saingannya yang memang sudah lebih dulu terjun dibidang public
speaking, yang tidak menutup kemungkinan relasinya lebih banyak dari Indah. Bahkan
dari beberapa saingan yang ada, salah satu dari mereka adalah seorang Duta Anti
penyakit HIV/ Aids. Dan itu membuatnya berfikir bahwa dia akan kalah. “Jadi tantangan yang paling berat itu
sebenarnya dari diriku sendiri, tidak memiliki rasa optimisme yang cukup besar,
terutama menjelang final”. Jelasnya saat ditanya mengenai tantangan khusus.
Sang
duta menjelaskan perihal tentang kendala dari persiapan sendiri adalah dari
kostum yang akan dipakai dalam acara Grand Final. Indah menjelaskan bahwa
waktunya sebagian besar tersita untuk mencari atribut dan segala macam yang
akan digunakan daripada mempersiapkan materi untuk kompetisi. Hal tersebut yang
menjadi kendala tersendiri untuk Indah, yang membuatnya mempersiapkan materi
dadakan menjelang Grand Final. Walaupun persiapan untuk materi sudah
dipersiapkan dengan mencari sumber melalui internet, namun sebagian besar
waktunya dihabiskan untuk mencari kostum yang kebanyakan ditentukan warnanya
seperti jilbab, baju batik, dan make up pun sempat menjadi kendala, karena sang
duta yang terkesan tomboy memang sedikit sensitive dengan make up dan itu
menjadi kendala karena sang duta tidak pandai bermake up.
Pasca
pemilihan Duta public speaking membawa perubahan bagi Indah sendiri. Saat ini
secara otomatis aktifitas sang duta menjadi lebih padat, dan kesibukanpun
mengikutinya, mulai dari acara roadshow yang dilaksanakan di sekolah- sekolah.
Berhubung duta public speaking ini adalah tingkat regional, acara roadshow
dilaksanakan di beberapa kota. Selain itu ada pula roadshow di radio dinas
pendidikan Jawa Timur. Acara lain yang menjadi kegiatan pokok untuk duta
sendiri yaitu pembekalan kepribadian, dimana harapan setelah kegiatan ini,
peserta yang terpilih dapat menjadi duta yang menjadi pribadi sebagaimana yang
diharapkan, mulai dari tata berbicara hingga kualitas sehari-harinya. Beberapa
kegiatan rutinan lainnya seperti menjadi pemateri, pelatihan trainer,
motivator, serta pemberian sertifikasi atau gelar yang termasuk serangkaian
kegiatan setelah pemilihan duta public speaking.
Untuk
manajemen waktu, dari pihak public speaking sendiri memahami bahwa yang
terpilih masih berstatus mahasiswa dan jangan sampai mengesampingkan kuliah
untuk public speaking dan memang acara yang diadakanpun dapat disesuaikan
dengan jadwal kuliah sang duta. Jadi Indah tidak merasa bahwa kegiatan ini
mengganggu kegiatan pokonya yaitu kuliah. Pada sesi penutup wawancara sendiri, narasumber
mengutarakan harapannya yang sangat memotivasi bagi teman- teman terutama
selingkup Jurusan Pendidikan Ekonomi. dwi Indah mengatakan, “berproseslah selagi ada kesempatan.
Maksimalkan kepercayaan selagi ada yang diamanahkan. Bukan tentang sehebat apa
potensi kita, tapi bagaimana bisa belajar bersama membangun komitmen diri yang
pernah ditata. Optimis itu perlu, tapi jangan lupakan prosesmu. Kita semua bisa
karena mereka. Maka, kita hadir untuk mereka.”
Sekali
lagi selamat untuk Dwi Indah Artavelina atas terpilihnya sebagai Duta Public
Speaking 2018 Unesa. Laksanakan tugasmu, tunaikan amanahmu, teruskan
perjuanganmu dan nikmati prosesmu. Tetap semangat.
0 comments:
Post a Comment